Tuesday 20 June 2017

Alat Sterilisasi Laboratorium yang Umum Digunakan

Posted at  11:51:00  |  in  

Alat Sterilisasi Laboratorium yang Umum Digunakan

a.Autoklaf

Autoklaf adalah salah satu alat dalam teknik sterilisasi panas. Alat ini menggunakan panas basah bertekanan. Prinsip kerja autoklaf adalah mensterilkan alat dan bahan dengan menggunakan tekanan uap optimum untuk sterilisasi pada tekanan 15 Psi dan suhu 121°C. Autoklaf harus ditutup rapat agar tekanan uap optimum. Tekanan uap ini mampu membunuh mikrobia yang ada pada alat dan bahan. Sebelum mensterilkan alat, alat dibungkus dengan menggunakan kertas payung yang bertujuan agar setelah disterilisasi, alat tidak terkontaminasi atau tidak berhubungan langsung dengan udara luar.

Kami menjual autoklaf Laboratorium dengan merk Yamato,Untuk Informasi harga dan pemawaran bapak/ibu bisa menghubungi : 021 8690 6782 / 081 61 740 8900 Email : sales@anm.co.id

Cara menggunakan Autoklaf :
a.    Isi air dalam autoklaf kurang lebih 2 cm dibawah keranjang atau 3-5 liter air.
b.    Pastikan alat yang akan disterilkan dapat terkena uap dalam autoklaf.
c.    Tutup rapat autoklaf dan atur lama waktunya, sekitar 20 menit dan tekanan 1 atm.
d.    Pastikan tabung exhaust terbuka sedangkan tabung drainnya tertutup.
e.    Setelah uapnya keluar atau terdengar bunyi mendesis, segera tutup tabung exhaustnya.
f.   Saat alarm berbunyi yang menandakan bahwa sterilisasi telah selesai, jangan langsung membuka tutup autoklaf, tetapi tunggu hingga jarum tekanan menunjukkan angka 0.
3 hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan autoklaf :
  1. Udara yang ada didalam autoklaf harus dikeluarkan sebelum katub ditutup
  2. Jangan membebani autoklaf secara berlebihan karena air pada wadahnya akan masuk dan membasahi alat atau bahan yang akan disterilisasi.
  3. Pembungkusan dan pengemasan alat-alat yang akan disterilkan harus dilalukan dengan baik dan benar.
Pada sterilisasi dengan autoklaf uap harus bisa menembus seluruh muatan oleh karena itu dibungkus dengan kertas pembungkus, dan alat yang akan disterilkan dalam keadaan lembab, tidak basah langsung terkena air. Dengan demikian kertas pembungkus yang digunakan pun harus cepat kering dalam suhu normal. Lama sterilisasi dengan autoklaf tergantung dari sifat bahan, tipe wadah, dan volume bahan. Untuk bahan-bahan yang tidak dapat ditembus uap seperti minyak atau lemak, autoklaf menjadi tidak efektif. Autoklaf cocok untuk sterilisasi medium.
Sterilisasi dengan autoklaf memiliki keuntungan sebagai berikut, efektif untuk sebagian besar mikroorganisme. Cepat sterilisasinya, panas dan tekanan menghemat waktu sterilisasi. Tidak menyebabkan kekeringan atau gosong untuk media cair atau gel, lebih efisien dari pada oven. Sedang kelemahannya adalah bahan atau alat harus dibungkus dengan kertas agar tidak basah, karena kertas yang digunakan akan cepat mongering pada suhu kamar. 
Harus memperhatikan tekanan agar tidak “over pressure” sehingga bida meledak. Tidak dapat mensterilkan bahan yang harus selalu kering, dimana mikrobia yang ada didalamnya tidak dapat ditembus oleh uap dan tetap bertahan hidup. Bahan hasil sterilisasi harus dikeringkan lagi sebelum digunakan agar tidak basah dan mudah terkontaminasi.
Keuntungan sterilisasi secara fisik dengan pemanasan baik dengan autoklaf ataupun oven adalah suhu yang digunakan dapat diatur, cara kerjanya lebih aseptis, dan lebih efektif dibanding dengan cara sterilisasi yang lain. Kerugiannya jika dibandingkan denga alat-alat sterilisasi lain, sterilisasi secara fisik lebih tidak efisien karena harga dari alat tersebut dan penggunaan listrik yang berlebihan. Sterilisasi dengan cara ini tidak dapat digunakan untuk segala jenis bahan, yaitu untuk bahan yang tidak tahan panas.

b. Oven Laboratorium

Oven Laboratorium merupakan salah satu alat dalam teknik sterilisasi panas. Alat ini menggunakan panas kering. Dalam penggunaannya, alat ini di setting dalam suhu yang tinggi (160º atau 180ºC). Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas. Kerja oven tergantung pada penetrasi panas melalui benda yang disterilkan. Bahan-bahan yang disterilisasi dengan oven adalah benda-benda yang tahan terhadap panas tinggi atau dengan isolasi termik. 

Lama waktu pemanasan harus disesuaikan. Jika bahan yang harus disterilkan memungkinkan, maka diadakan pemanasan pada suhu sekitar 170oC atau 180oC selama kurang lebih 60 menit. Oven mencapai suhu maksimum 200oC karena itu oven dapat digunakan sebagai pengganti inkubator yang hanya bersuhu 60oC. tetapi inkubator tidak dapat digunakan sebagi oven.
Sterilisasi dengan oven memiliki keuntungan yaitu lebih efektif untuk bahan yang harus selalu dalam keadaan kering, dapat mensterilkan bahan tanpa harus membasahi, tidak tergantung tekanan dan dapat mencapai suhu sangat tinggi sekali yaitu 200oC. Sedangkan kelemahannya, panas yang diperlukan tinggi sekali, waktu pemanasan lama, dan biasanya bahan yang tidak tahan panas akan meleleh atau gosong. Tidak efisien, dan media gel atau cair akan kering.
Cara menggunakan oven:
  1. Oven dinyalakan dan suhunya diatur. Untuk sterilisasi biasanya menggunakan suhu 100-121oC selama 2 jam. Suhu oven dapat diatur sampai dengan 200oC.
  2. Kemudian dilanjutkan dengan pengaturan waktu, yang harus disesuaikan dengan berat atau banyaknya muatan yang akan disterilisasi.
  3. Penutup oven dibuka dan dimasukkan alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilisasi. Bahan atau alat yang disterilkan harus tahan terhadap suhu yang tinggi.
  4. Setelah sterilisasi selesai oven dapat dimatikan, kemudian alat-alat dibiarkan tetap dalam oven selama beberapa waktu hingga suhu menjadi lebih rendah dan alat-alat tersebut dapat dikeluarkan.

c. Inkubator Laboratorium

Inkubator Laboratroium adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Inkubator bukan merupakan alat khusus untuk proses sterilisasi akan tetapi lebih umum digunakan untuk tempat inkubasi suatu mikrobia dengan suhu yang konstan (60oC-80oC) yang dapat diatur dan memberikan suhu yang optimum untuk pertumbuhan bakteri atau mirobia.

 Bakteri atau mikrobia yang akan dibiakkan akan mengalami pertumbuhan yang optimum pada media dengan suhu sekitar 30oC-60oC dengan kebutuhan nutrient yang sesuai pula, inkubasi dilakukan agar mikrobia dapat tumbuh dan berkoloni secara optimum layaknya mikrobia tersebut hidup pada lingkungannya. Oleh karena itu inkubator berfungsi sebagai alat yang membantu untuk membiakkan mikrobia tersebut. Disamping itu inkubator juga dapat digunakan sebagai alat untuk mensterilkan media namun tidak dengan panas tinggi.
Cara menggunakan inkubator
  1. Inkubator dinyalakan dengan memutar panel power supply kearah hidup.
  2. Lalu suhu yang dikehendaki diatur dengan pengatur suhu.
  3. Media yang berisi mikroorganisme yang akan diinkubasi atau benda-benda yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam inkubator.
  4. Inkubator ditutup dan dilanjutkan dengan pengaturan waktu inkubasi atau sterilisasi yang dikehendaki melalui panel pengatur waktu.

d. Laminar air flow

Alat ini digunakan dalam teknik sterilisasi radiasi. Alat ini bukan merupakan alat sterilisasi melainkan sebagai tempat kerja yang steril atau tempat melakukan kerja secara aseptis, contohnya pembuatan kultur murni dan mekanisme ultraviolet dalam mematikan mikroorganisme juga tempat untuk inokulasi mikroorganisme. Kita juga dapat bekerja di dalam ruangan ini. Alat ini terletak khusus dalam satu ruang yang disebut ruang steril. Penggunaan alat tersebut adalah untuk mensterilisasikan udara ditempat kerja, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikroba dapat dilakukan di sekitar laminar air flow.

Di dalam laminair flow terdapat Blower yang berfungsi untuk menghembuskan udara dari dalam keluar secara horizontal sehingga udara luar tidak dapat masuk atau mengkontaminasi. Digunakannya angin untuk mencegah udara dari lingkungan masuk ke dalam sistem sehingga memungkinkan kerja yang aseptis karena mikroorganisme kontaminan yang terdapat pada udara lingkungan tidak dapat masuk untuk menyaring udara yang selalu mengarah keluar dan sinar UV dengan panjang gelombang 260 nm.
Lampu ultraviolet sebaiknya dinyalakan terus dan dimatikan saat alat yang disterilisasi hendak digunakan. Lampu ultraviolet sebagai sterilisasi radiasi dapat membunuh mikroorganisme yang dapat pula diawali dengan proses mutasi. Sifat yang berbahaya tersebut mengharuskan penggunaan sinar ultraviolet harus dilakukan secara berhati-hati, dimana ketika sinar ultraviolet digunakan, laminair flow tersebut harus dalam keadaan tertutup untuk mencegah adanya radiasi yang tak terarah.

Untuk Informasi Harga dan Spesifikasi Barang Di atas,Bapak/Ibu Bisa Menghubungi Bagian marketing kami ;
Telp : 021 8690 6782
Fax : 021 8690 6781
Phone/WA : 0816 1740 8900
Email : sales@anm.co.id
Ofiice : Jl.Radin Inten II no 61 A Duren Sawit Jakarta Timur 13440

About Naveed Iqbal

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim venenatis fermentum mollis. Duis vulputate elit in elit. Follow him on Google+.

0 komentar:

About-Privacy Policy-Contact us
Copyright © 2016 alatlabor.com. Blogger Template by Bloggertheme9
Published..Blogger Templates. Powered by Blogger.
back to top
FreeWebSubmission.com